Bila anda ingin mengisi batu akik / pusaka, dan kebetulan belum punya caranya anda bisa memakai cara berikut ini.
Ada dua jenis isian yang biasa digunakan (isian energi gaib, isian khodam Jin)
A. Isian energi gaib
Isian jenis ini cukup mudah untuk dilakukan, namun kekuatan yang ada sangat tergantung energi gaib kita. Caranya :
Isian jenis ini cukup mudah untuk dilakukan, namun kekuatan yang ada sangat tergantung energi gaib kita. Caranya :
1. Sediakan dulu batu akik yang akan kita isi, usahakan batu akik jenis alami bukan batu olahan (kaca).
2. Sebaiknya anda bersihkan dulu pakaian, tempat duduk dari najis,berwudhu terlebih dahulu untuk menghilangkan hadats.
3. Duduklah dengan sopan dan menghadap kiblat.
4. Letakkan batu akik yang akan diisi digenggaman tangan anda.
5. Sambil memegang batu akik tadi bacalah wirid sesuai kehendak anda sebanyak-banyaknya, sekira anda sudah mantap dan ingin mengakhiri wirid maka akhiri saja bacaan anda. (usahakan bacaan anda diambil dari ayat al-Qur’an, biar kecil resiko ketika kita mati).
6. Jangan lupa untuk mengetes isian tadi dengan cara berkunjung ke tetangga atau teman yang menguasai ilmu gaib.
B. Isian khodam JIN
1. Mantapkan niat anda dan berjunjunglah ke tempat yang biasa di tempati JIN.
2. Lakukan ritual menembus alam gaib (bila sebelum ritual sudah ada jin yang nampak, maka ritual tidak perlu dilakukan).
3. Ajak dialog jin tersebut mau atau tidak ikut dengan kita.
4. Biasanya Jin akan meminta kita menyediakan Batu akik atau benda lainnya, dan juga memberikan amalan yang harus dibaca ketika kita menginginkan kehadirannya. selama permintaan amalan itu tidak menyimpang dari ajaran agama dan tidak memberatkan maka sebaiknya diterima saja.
5. Cara yang ini lebih mudah, namun cukup sulit dalam hal perawatannya.
Dalam hal isian pusaka jangan terlalu fanatik dengan besar kecilnya isian, Bila diambil perumpamaan “ketika gigi kita ada selilit tentu tusuk gigi lebih berguna dari pada pada balok kayu, bila kita berjalan di tempat licin tentu tongkat kayu lebih berguna daripada sebatang pohon kelapa.”
Insya Allah…